Hujan di Pagi Hari Yang Membasuh Jiwa
Pagi itu, aku bangun kesiangan. Langit mendung, tapi aku menatap jam sambil berkata, “Ya sudah, jalan kaki ke kampus saja.” Tas di punggung sudah siap, sepatu lumayan nyaman, tapi hujan deras yang tiba-tiba turun membuat semuanya jadi tantangan ekstra.
Di tengah jalan, genangan air besar menghadang. Aku melompat ke sisi jalan, tapi tak sengaja menginjak lumpur licin. Sepatu basah, celana kotor, tapi aku tetap jalan sambil menahan tawa atau mungkin menahan malu karena ada beberapa teman yang menatapku dengan ekspresi “serius ini?”
Tidak lama kemudian, seorang teman muncul, juga basah kuyup, sambil berkata, “Lomba siapa paling basah sebelum sampai kelas, yuk!” Kami tertawa lepas, saling melempar komentar kocak sambil berjalan beriringan.
Saat akhirnya sampai di kampus, baju menempel, rambut acak-acakan, dan napas tersengal, aku sadar satu hal Drama Jalan Kaki ke Kampus di Pagi Hujan menjadi mahasiswa itu bukan cuma tentang kuliah dan tugas, tapi tentang petualangan kecil yang konyol, melelahkan, tapi selalu meninggalkan cerita lucu untuk dikenang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Bela Seftiani Simanjuntak
BalasHapusNPM: 24110008
1. Penokohan: di dalam cerita ini terdapat tokoh Aku, yaitu seorang mahasiswa yang rela menempuh derasnya hujan hanya untuk mengikuti perkuliahan.
2. Tindakan Tokoh: Tokoh awalnya ingin pergi ke kampus, namun deras nya hujan menghambat perjalanannya. Tokoh mengambil tindakan untuk tetap pergi ke kampus dengan berjalan kaki
3. Alur Cerita: Alur dalam cerita ini adalah alur maju. Cerita disampaikan secara kronologis dari awal tokoh merasa putus asa, kemudian berfikir harus menempuh deras nya hujan yang turun
4. Klimaks: Klimaks dari cerita ini adalah disaat tokoh tak sengaja menginjak lumpur licin, sepatu dan celana yang kotor diakibatkan lumpur yang dia pijak, tapi tidak dihiraukan nya
5. Penyelesaian: Penyelesaian dalam cerita ini adalah disaat tokoh Aku bertemu dengan teman seperjuangannya, karena mereka sama-sama menempuh derasnya hujan hanya untuk pergi ke kampus untuk mengikuti perkuliahan mereka. Meskipun kotor dan basah mereka tidak sedih namun mereka malah menertawakan pengalaman mereka itu
6. Sugesti Narasi: Narasi secara halus mengajak pembaca agar tidak putus asa menghadapi kesulitan, dan menanamkan keyakinan bahwa derita kita bukan hal buruk untuk masa depan
7. Kesimpulan: Kesimpulan dari cerita ini, bahwa bahagia bukan hanya tentang kemewahan, yang di nilai orang lain kasihan namun bisa menjadi kenangan yang berharga bersama teman